Just another free Blogger theme

Latest courses

3-tag:Courses-65px

Minggu, 17 Desember 2023


CLASS MEETING TIBA, SISWA TUAI SEGUDANG JUARA

“Alhamdulillah, Ujian telah selesai. Class meeting-pun tiba
Mari bersenang-senang!”

Class meeting merupakan ajang tahunan yang banyak dinantikan warga Madrasah khususnya siswa siswi seusai melaksanakan PAS atau semester. Ajang kebolehan dari berbagai cabang Lomba, diantaranya Lomba Keagamaan dan permainan Lainnya. Tentu setiap kelas ataupun individu siswa saling bersaing sehat untuk beradu prestasi dan memperebutkan gelar juara dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Tidak lupa, gemuruh teriakan yang lantang dan sorak sorai tepuk tangan menjadi modal kemeriahan dan kesuksesan acara ini.

Pelaksanaan Akhir Semester atau Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/ 2024 di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda.

Info juga dapat dilihat 👇

https://youtube.com/@misnurulhudakolo?si=1t3Q9hZiA1L9HuWu

Acara ini diselenggarakan selama 3 hari, dimulai pada hari Senin (11/12/2023) hingga Kamis (13/12/2023) dengan melibatkan peran aktif para Guru yang sebelumnya telah dibentuk Pantia, dalam penyusunan kegiatan  dan pelaksanaan teknis, menyusun berbagai kegiatan lomba yang terdiri dari cabang Lomba Keagamaan, Kreasi akademik dan olahraga atau permainan lainnya.


Pada cabang olahraga, diantaranya Lomba Tarik tambang dan Lari Estafet. Sementara dalam bidang Keagamaan diantaranya Lomba Tahfidzil Qur’an, Tartil Qur’an dan Lomba Adzan, Selain itu terdapat Lomba Puisi yang merupakan perlombaan dengan unsur adu prestasi akademik.

Tujuan utama dari diadakannya kegiatan class meeting ini untuk menciptakan harmonisasi dalam segala hal antar siswa. Selain itu, juga banyak manfaat dari kegiatan class meeting ini, antara lain:

1.   ajang keakraban dan silaturrahmi antar siswa, antar kelas, dan antar siswa-guru;

2.   Ajang penyaluran bakat dan minat siswa;

3.   Ajang pelatihan mental kompetitif dan sportivitas siswa; dan

4.   Aajang hiburan dan relaksasi pasca ujian.

Kegiatan ini dapat menjadi kegiatan dengan segudang manfaat yang luar biasa. Selain merupakan pembelajaran, juga melatih tanggung jawab, ketelitian, dan kemampuan manajerial. Pengalaman ini dapat dijadikan pengalaman berharga dan bermanfaat kelak, yang belum tentu semua orang dapat merasakannya. (Re)


 

Rabu, 06 Desember 2023

TAWASUL

Tawassul secara bahasa artinya perantara dan mendekatkan diri.

Disebutkan dalam firman Allah SWT:

يآأَيُّهاَ الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ

Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya," (Al-Maidah:35).

Pengertian tawassul sebagaimana yang dipahami oleh umat muslim selama ini bahwa tawassul adalah berdoa kepada Allah SWT melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah SWT. Jadi tawassul merupakan pintu dan perantara doa untuk menuju Allah SWT. Tawassul merupakan salah satu cara dalam berdoa.

Banyak sekali cara untuk berdoa agar dikabulkan oleh Allah SWT, seperti berdoa di sepertiga malam terakhir, berdoa di Maqam Multazam, berdoa dengan didahului bacaan alhamdulillah dan shalawat dan meminta doa kepada orang sholeh. Demikian juga tawassul adalah salah satu usaha agar doa yang kita panjatkan diterima dan dikabulkan Allah SWT. Dengan demikian, tawasul adalah alternatif dalam berdoa dan bukan merupakan keharusan

Para ulama sepakat memperbolehkan tawassul kepada Allah SWT dengan perantaraan amal sholeh, sebagaimana orang melaksanakan sholat, puasa dan membaca Al-Qur’an. Seperti hadis yang sangat populer diriwayatkan dalam hadits sahih yang menceritakan tentang tiga orang yang terperangkap di dalam gua, yang pertama bertawassul kepada Allah SWT atas amal baiknya terhadap kedua orang tuanya; yang kedua bertawassul kepada Allah SWT atas perbuatannya yang selalu menjahui perbuatan tercela walaupun ada kesempatan untuk melakukannya; dan yang ketiga bertawassul kepada Allah SWT atas perbuatannya yang mampu menjaga amanat terhadap harta orang lain dan mengembalikannya dengan utuh, maka Allah SWT memberikan jalan keluar bagi mereka bertiga.

Adapun yang menjadi perbedaan di kalangan ulama adalah bagaimana hukumnya bertawassul tidak dengan amalnya sendiri melainkan dengan seseorang yang dianggap sholeh dan mempunyai martabat dan derajat tinggi di mata Allah SWT. Sebagaimana ketika seseorang mengatakan: “Ya Allah SWT aku bertawassul kepada-Mu melalui nabi-Mu Muhammmad SAW atau Abu Bakar atau Umar dll”. Para ulama berbeda pendapat mengenai masalah ini.

Pendapat mayoritas ulama mengatakan boleh, namun beberapa ulama mengatakan tidak boleh. Akan tetapi kalau dikaji secara lebih detail dan mendalam, perbedaan tersebut hanyalah sebatas perbedaan lahiriyah bukan perbedaan yang mendasar karena pada dasarnya tawassul kepada dzat (entitas seseorang), adalah tawassul pada amal perbuatannya, sehingga masuk dalam kategori tawassul yang diperbolehkan oleh ulama’. Pendapat ini berargumen dengan prilaku (atsar) sahabat Nabi SAW:

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ إِنَّ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ كَانَ إِذَا قَحَطُوْا اسْتَسْقَى بِالعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ المُطَلِّبِ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنَّا كُنَّا نَتَوَسَّلُ إَلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتُسْقِيْنَا وَإِنَّا نَنَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَاسْقِنَافَيَسْقُوْنَ. أخرجه الإمام البخارى فى صحيحه ج: 1 ص:

“Dari Anas bin malik bahwa Umar bin Khattab ketika menghadapi kemarau panjang, mereka meminta hujan melalui Abbas bin Abdul Muttalib, lalu Umar berkata: "Ya Allah, kami telah bertawassul dengan Nabi kami SAW dan Engkau beri kami hujan, maka kini kami bertawassul dengan Paman Nabi kita SAW, maka turunkanlah hujan..”. maka hujanpun turun.” (HR. Bukhori)

Imam Syaukani mengatakan bahwa tawassul kepada Nabi Muhammad SAW ataupun kepada yang lain (orang shaleh), baik pada masa hidupnya maupun setelah meninggal adalah merupakan ijma’ para sahabat. "Ketahuilah bahwa tawassul bukanlah meminta kekuatan orang mati atau yang hidup, tetapi berperantara kepada keshalihan seseorang, atau kedekatan derajatnya kepada Allah SWT, sesekali bukanlah manfaat dari manusia, tetapi dari Allah SWT yang telah memilih orang tersebut hingga ia menjadi hamba yang shalih, hidup atau mati tak membedakan atau membatasi kekuasaan Allah SWT, karena ketakwaan mereka dan kedekatan mereka kepada Allah SWT tetap abadi walau mereka telah wafat."

Orang yang bertawassul dalam berdoa kepada Allah SWT menjadikan perantaraan berupa sesuatu yang dicintai-Nya dan dengan berkeyakinan bahwa Allah SWT juga mencintai perantaraan tersebut. Orang yang bertawassul tidak boleh berkeyakinan bahwa perantaranya kepada Allah SWT bisa memberi manfaat dan madlarat kepadanya. Jika ia berkeyakinan bahwa sesuatu yang dijadikan perantaraan menuju Allah SWT itu bisa memberi manfaat dan madlarat, maka dia telah melakukan perbuatan syirik, karena yang bisa memberi manfaat dan madlarat sesungguhnya hanyalah Allah SWT semata.

Jadi kami tegaskan kembali bahwa sejatinya tawassul adalah berdoa kepada Allah SWT melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah SWT. Tawassul hanyalah merupakan pintu dan perantara dalam berdoa untuk menuju Allah SWT. Maka tawassul bukanlah termasuk syirik karena orang yang bertawasul meyakini bahwa hanya Allah-lah yang akan mengabulkan semua doa. Wallahu a’lam bis shawab.

Semoga bermanfaat.

 


Dalil anak shaleh yang mendo'akan orang tuanya yang sudah meninggal dunia


Amal apakah yang masih tetap diterima oleh seseorang ketika telah meninggal dunia? Ada tiga amalan (amal) yang masih dapat diterima oleh seseorang walaupun ia telah mendahului kita. Berikut ini adalah hadits yang menjelaskan tiga aktivitas (‘amal) manusia yang tidak terputus pahalanya : 

Berikut ini adalah hadits yang menjelaskan tiga aktivitas (‘amal) manusia yang tidak terputus pahalanya: 

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ  – رواه مسلم والترمذيّ وأبو داود والنسائيّ وابن حبّان عن أبي هريرة  

Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka amalannya terputus kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mau mendoakannya. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam at-Tirmidzi, Imam Abu Dawud, Imam an-Nasa`i, dan Imam Ibnu Hibban bersumber dari Sayyidina Abu Hurairah ra. 

Anak shaleh yang mau mendoakannya  Anak yang shaleh adalah anak yang dididik dengan sangat baik oleh orangtuanya sehingga anak tersebut menjadi anak yang taat kepada Allâh SWT mampu dan mau mendoakan kedua orangtuanya, taat dan bermanfaat bagi orang tuanya, agama, nusa, dan bangsa. 

Hadits Ini sekaligus mengajarkan kepada manusia betapa pentingnya mendidik anak secara islami, menanamkan aqidah sejak dini kepada anak, dan membimbing anak menjadi generasi Qur`ani. Karena di balik kebanggaan memiliki anak yang patuh, bertaqwa, dan shaleh/shalehah, ada amal ibadah dan kebaikan dari anak shaleh yang akan senantiasa mengalir kepada kedua orangtuanya. 

Do’a anak shaleh yang ikhlas, tulus, dan selalu dipanjatkan untuk kedua orangtuanya merupakan suatu kebanggaan luar biasa bagi orangtua. Namun demikian keshalihan orangtua merupakan sarana pendidikan bagi terciptanya keshalihan anaknya. 

Do’a seorang anak kepada orangtua itu sangat penting, bukan berarti doa dari selain anak tidak diterima, akan tetapi sama kedudukannya ketika seorang jamaah berdoa untuk seseorang yang lebih tua atau orang lain siapapun. Oleh karena itu, bagi saudaraku yang tidak mempunyai anak hendaklah tidak perlu berkecil hati, tetaplah bersemangat dan berbuat baik kepada sesama agar orang lain mau mendo’akan dirimu dengan sebaik-baiknya. 

Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan kesempatan untuk beramal mulia terutama di bulan suci Ramadhan ini, baik dengan sedeqah jariyah (waqaf), menyampaikan ilmu, maupun mendidik anak agar menjadi anak yang shalih dan mau medo’akan kedua orangtuanya.

Marilah bersama-sama mendo'akan dan perbanyak amal do'akan orang tua keluarga sahabat teman yang masih hidup atau yang sudah meninggal perbanyak tahlil shalawat dzikir maulid, semoga Allah memberkahi kita semua dan semoga bermanfaat. Aamiin. Tuntunan Shalat.